Mendulang Profit Di Pasar Derivatif

fxtrod.com-Kebijakan baru dari Bank of Japan yang memangkas suku bunga hingga ke level negatif di -0.1% pada Jumat (29/1) sangat mengejutkan pasar. Ekspektasi pasar yang memperkirakan bahwa BoJ akan mempertahankan kebijakan sebelumnya ternyata tidak terjadi. Akibat kebijakan ini, program pembelian aset dari pemerintah Jepang yang berada di level ¥80 triliun/tahun masih berpeluang dinaikan. Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda berpendapat bahwa kebijakan ini adalah sebuah salah satu solusi dari pemerintah Jepang untuk mengantisipasi gejolak perekonomian global bagi negaranya.

Kebijakan dari BoJ untuk memangkas suku bunga menjadi negatif berimbas kepada pelemahan Yen terhadap Dolar AS sebagai pairing utamanya telah melemahkan mata uang negeri matahari ini. Yen melemah hingga 2% sedangkan indeks Nikkei melesat sebesar 600 pips. Wall Street terlihat ikut menguat sebesar 2% pasca keputusan ini.

Minyak masih dalam pattern bullish semenjak adanya titik cerah akan kesepakatan antara Rusia dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk memangkas produksi sebesar 5%, meskipun sebelumnya ada isu bahwa Iran sama sekali tidak berminat untuk berpartisipasi dalam kesepakatan ini. Fundamental lain yang mendukung kenaikan harga minyak adalah data dari Energy Information Administration (EIA) AS yang menunjukkan penurunan tipis produksi minyak AS dari bulan Oktober ke November. Dimana sebelumnya berada di level 9.370 juta barel per hari, kini turun menjadi 9.318 juta barel per hari. Data lain juga menunjukkan penurunan jumlah rig sebesar 12 rig menjadi 498 rig aktif yang ada di AS.

Kami melihat sebuah peluang yang sangat menjanjikan di beberapa instrument investasi indeks, valuta asing dan komoditi. Kebijakan dari BoJ untuk memangkas suku bunga negara mereka hingga ke level negatif dapat dijadikan sebuah indikator fundamental untuk meningkatkan probabilitas transaksi indeks dan valas. Indeks Nikkei diprediksi akan masih terus menguat hingga ke level 18100, sedangkan Yen terindikasi masih akan melemah terhadap Dolar AS hingga ke level 122.40. Peluang lainnya kami liat di pergerakan harga minyak. Dimana dalam jangka pendek harga minyak terindikasi akan mendekati level resistan di $35/barel meskipun akhirnya tren bearish mingguan masih akan berlanjut. Penurunan harga minyak masih cukup kuat untuk memasuki level psikologis dibawah $30/barel. Faktor egosentris dan perang harga antara Arab Saudi dan Iran untuk menguasai pangsa pasar negara-negara industri seakan belum dapat diredam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *