Fxtrod.com-Setelah gagal mencapai kesepakatan untuk pembekuan produksi antara negara-negara eksportir minyak di Doha, Qatar pada hari Minggu lalu, Arab Saudi berencana mengajukan pinjaman dari bank internasional untuk menutupi defisit anggarab karena turunnya harga minyak. Seperti yang diketahui, harga minyak mentah turun lebih dari 75% sejak pertengahan 2014 ke level $26/barel. Penurunan ini memaksa pemerintahan Arab Saudi mengurangi APBN mereka untuk meningkatkan produksi harian minyak demi menjaga pangsa pasar.
Seperti yang kami kutip dari Reuters, Arab Saudi berencana mengajukan pinjaman sebesar $10 Miliar yang rencananya akan disepakati pada akhir bulan ini. Rencana pengajuan pinjaman ini di sinyalir akan digunakan sebagai modal pembiayaan peningkatan produksi minyak harian mereka untuk menghalau rencana Iran dan Rusia untuk merebut pangsa pasar bahan bakar fosil itu.
Meskipun pemerintah Arab Saudi mengalami defisit anggaran yang melonjak hingga 23% pada tahun lalu, Arab Saudi masih masih mempunyai rencana cadangan untuk mengatasi krisis keuangan di negara mereka. Dari laman BBC kami mengutip adanya rencana penjualan obligasi keluar negeri sebesar US$27 miliar dan juga adanya rencana penawaran penjualan perusahaan minyak Aramco kepada pembeli asing.
Arab Saudi berharap dengan adanya rencana strategi finansial ini dapat mengatasi krisis ekonomi yang sedang melanda Arab Saudi ketimbang melakukan pengurangan produksi minyak bumi.