Fxtrod.com-Pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa, nilai tukar Poundsterling mengalami penurunan yang cukup dalam. Terhadap Dolar AS, Poundsterling melemah sebesar 14% di level 1.27. Sektor ekspor mengalami pukulan yang cukup besar, karena hampir 50% ekspor Inggris tertuju pada negara-negara Uni Eropa. Indikasi adanya potensi kenaikan tingkat pengangguran meningkat cukup tajam karena sentimen minat investasi di Inggris yang turun serta lapangan pekerjaan yang kian terbatas pasca referendum.
Dari data badan statistik Inggris, jumlah tingkat pengangguran di Inggris diprediksi akan terus meningkat cukup tajam pada bulan Juli ini. Sebelumnya pada bulan Juni kemarin, pemerintah Inggris cukup berhasil menekan tingkat penganggurannya di level -0.4K dari 6.4K, sedangkan pada data bulan Juli ini, tingkat pengangguran di Inggris diprediksi akan meningkat menjadi 4.1K.
Tidak dapat dipungkiri, meningkatnya jumlah pengangguran di Inggris tidak lepas dari hasil referendum yang dimenangkan oleh kubu Brexit yang mendorong keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Meski belum ada data resmi tentang aktivitas ekonomi pasca referendum, sentimen pasar cukup mempengaruhi ekonomi Inggris pada saat ini. Survei yang dilakukan terhadap bank-bank atas minat investor terhadap pinjaman perbankan mengalami penurunan yang cukup drastis. Investor mulai menunda proyek-proyek investasi dan berimbas kepada tumbuhnya tingkat pengangguran yang masif. Sektor investasi perumahan juga turut menekan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dan indikasi melemahnya pertumbuhan ekonomi sangat terlihat jelas dalam waktu dekat ini.
Berbagai upaya coba dilakukan oleh BoE selaku bank sentral Inggris untuk mendongkrak nilai tukar Poundsterling. Kebijakan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap di 0.50% cukup mengejutkan banyak pihak pada Kamis (14/7) malam. Pada rapat Moneter Policy Committee atau MPC yang lalu, BoE menyatakan akan memberikan stimulus tambahan untuk memicu minat investasi di Inggris pasca Brexit. Pertemuan yang dipimpin oleh Gubernur BoE Mark Carney menyatakan bahwa anggota komite sepakat untuk mempertahankan suku bunga tetap dan akan meninjau peluang untuk mengeluarkan stimulus tambahan pada pertemuan selanjutnya pada bulan Agustus nanti. MPC berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi untuk mencapai target inflasi sebelumnya di level 2% dan mempertahankan serta menambah lapangan pekerjaan baru
Kepala Ekonom BoE, Andrew G Haldane dalam pidatonya pada pertemuan MPC kemarin berujar akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga stabilitas ekonomi. Seperti yang kami kutip dari BBC, Haldane berharap pelonggaran kebijakan moneter bisa dilaksanakan secepatnya pada pertemuan lanjutan pada bulan Agustus mendatang.
“Dengan kata lain, saya lebih suka menjalankan risiko dengan mengambil palu godam untuk memecahkan sebuah kacang daripada mengambil palu kecil untuk untuk membuat terowongan untuk keluar dari penjara” tegas Haldane menjawab pertanyaan atas upaya BoE utuk menstabilkan Ekonomi.
Bila kebijakan ini terjadi, nilai tukar Poundsterling diprediksi akan kembali menguat. Beberapa faktor fundamental eksternal seperti peluang kenaikan suku bunga AS yang kemungkinan baru akan terealisasi pada Desemeber 2016 nanti akan menjadi nilai dongkrak tersendiri bagi Poundsterling untuk menuju level 1.40.