Penguatan Minyak Hanya Sementara?

Fxtrod.com-Harga minyak mentah ditutup pada kisaran $32.83 pada akhir perdagangan Sabtu (27/2) dini hari. Setelah sempat menguat sejak awal Februari lalu, penguatan minyak terhenti di level resistan pada kisaran $34/barel. Aksi penguatan minyak pada beberapa minggu belakang ini ditopang dari beberapa faktor fundamental seperti kesepakatan pembekuan produksi antara Rusia dan beberapa negara OPEC termasuk Arab Saudi. Di tengah penguatan minyak yang terus terjadi, lonjakan harga miyak juga ditopang dari berita terbaru karena adanya kekuatiran pasar akan kondisi supply minyak yang berkurang sebesar 800.000 barel perhari dari pasar global dari Irak dan Nigeria.

Dari data yang dihimpun oleh tim analisa kami, harga minyak masih terindikasi akan akan melanjutkan penurunan. Kenaikan harga minyak saat ini hanyalah sebatas sebuah apresiasi sementara atas kesepakatan yang terjadi antara Rusia dan beberapa negara OPEC termasuk Arab Saudi. Kesepakatan akan pembekuan produksi minyak bukanlah sebuah solusi untuk mendongkrak harga minyak. Kesepakatan yang terjadi antara sebagian kecil negara produsen minyak hanyalah sebuah batasan yang mengharuskan produksi minyak harus tetap berjalan.

Faktor fundamental lain yang kami himpun datang dari kawasan asia, China dan Jepang. Harga minyak diprediksi masih akan melemah karena tingkat permintaan yang rendah dari China akibat adanya transformasi ekonomi China yang sebelumnya berbasis ekspor dan manufaktur kini perlahan beralih untuk fokus lebih besar pada sektor ekonomi berbasis konsumsi dan jasa. Kabar lain yang menjadi faktor melemahnya harga minyak datang dari Jepang. Setelah dinonaktif semenjak bencana Fukushima 2011, Jepang berencana mengaktifkan kembali reaktor nuklir Jepang mereka sebagai sumber energi cadangan utama mereka. Meskipun sempat ditentang oleh berbagai kalangan, rencana pengaktifan kembali reaktor nuklir ini menjadi salah satu jawaban dari pemerintahan Jepang demi menekan biaya impor bahan bakar.

Faktor fundamental lain yang melemahkan harga minyak adalah masuknya Iran sebagai “pemain” baru dalam produsen minyak. Setelah sanksi perdagangan yang dicabut pada pertengahan Januari lalu, Iran bertekad untuk merebut pangsa pasar dunia dari negara-negara produsen minyak, khususnya Arab Saudi. Sebelum mendapat embargo ekonomi dari dunia akibat program nuklirnya, Iran telah memproduksi 4,3 juta barel per hari. Tingkat ini adalah level tingkat produksi tertinggi di dunia setelah Arab Saudi.

Dengan dicabutnya sanksi perdagangan internasional ini, Iran bertekad untuk merebut kembali posisi tersebut pada akhir 2016 ini. Iran kini menjadi lebih “ramah” terhadap investor asing demi menyokong modal investasi mereka untuk memenuhi target produksi minyak pada level 6 juta barel per hari pada tahun 2020.

Secara Teknikal, kami melihat harga minyak masih akan turun dibawah level psikologis $30/barel. Potensi penurunan terdekat berada pada kisaran level $27 dan $25. Tren bearish pada perdagangan minyak mentah masih akan belum berubah selama harga masih berada di bawah kisaran $35/barel.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *